Jakarta — Beberapa perusahaan di Jakarta memilih untuk memulangkan karyawan lebih awal akibat meningkatnya ketegangan dalam aksi unjuk rasa yang berlangsung selama dua hari terakhir di Ibu Kota.
Romi (nama samaran), seorang karyawan yang bekerja di Kawasan Niaga Terpadu Sudirman (SCBD), mengungkapkan bahwa sebelum demonstrasi, mereka sudah menerima pemberitahuan mengenai rencana aksi serta area yang perlu dihindari. “Namun, sekitar pukul 10 tadi, kami mendapat instruksi untuk segera pulang dan meninggalkan gedung,” ujarnya kepada pada Jumat (29/8).
Romi juga menambahkan bahwa saat ia pulang, beberapa lokasi di SCBD sudah ditutup.
Senada dengan Romi, Junta (nama samaran) juga menyatakan bahwa perusahaannya meminta karyawan untuk pulang lebih cepat. “Kantor saya di Pluit, sebuah perusahaan di bidang edukasi, menghimbau kami pulang sebelum pukul 3. Banyak rekan kerja saya yang rumahnya berada di arah Bogor dan Bekasi, serta melewati daerah rawan seperti Tanah Abang,” tuturnya. Ia juga mencatat bahwa banyak rekan kerjanya berasal dari luar negeri, sehingga keputusan pulang lebih awal menjadi lebih mendesak.
Aksi unjuk rasa yang dimulai sejak Kamis (28/8) lalu semakin memanas. Ketegangan ini dipicu oleh insiden yang melibatkan aparat kepolisian, di mana seorang pengemudi ojek online (ojol) dilindas oleh kendaraan taktis Brimob di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, pada Kamis malam (28/8). Insiden tersebut memicu kemarahan komunitas pengemudi ojol, yang kemudian mendatangi Mako Brimob di kawasan Kwitang, Jakarta Pusat.

