Statistik SIPSN 2022-2023 telah menyuarakan kegentingan, realitas lapangan memperlihatkan urgensi, dan kesabaran masyarakat semakin menipis kini saatnya pemerintah menunjukkan kepemimpinan yang berani dan visioner. Jika tidak, yang kita siapkan bukanlah masa depan berkelanjutan, melainkan warisan bencana ekologis bagi generasi mendatang. Pertanyaan kritisnya: akankah para pemimpin kita dikenang sebagai pelopor perubahan yang menyelamatkan lingkungan, atau sekadar figuran dalam sejarah yang membiarkan krisis sampah mengubur peradaban dan kesejahteraan masyarakatnya?
Sungai Penuh dan Kerinci sesungguhnya memiliki segala modal untuk mengatasi persoalan ini sumber daya manusia yang berpotensi, infrastruktur dasar yang bisa dikembangkan, dan tekanan publik yang bisa menjadi katalis perubahan. Yang masih absen hanyalah determinasi politik dan keberanian mengambil langkah terobosan. Karena sampah tidak pernah bernegosiasi atau memberikan tenggat waktu ia terus bertambah, mengendap, dan mengancam. Maka pertanyaannya sederhana namun menggugah: sampai kapan kita harus menunggu?
