Penulis : Redaksi

Secara Nasional, target pengembangan padi lahan kering (padi gogo) tumpang sari di lahan pareunia maupun lahan lainnya seluas 890 ribu hektar, yang secara efektif dapat ditanami (intercropping) seluas 535 ribu hektar, dan dengan produktivitas sekitar 2 ton, maka dapat diperoleh sekitar 640 ribu ton beras.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Jambi, Al Haris menyatakan Pemerintah Provinsi Jambi siap mendukung program pemerintah untuk swasembada pangan baik padi maupun jagung.

Selain itu, peremajaan kelapa sawit baik di lahan masyarakat maupun perusahaan perlu segera dilakukan untuk mendongkrak produktivitas kelapa sawit di Provinsi Jambi.

“Dengan adanya kepastian pembelian dari pemerintah untuk gabah dan jagung, Kami yakin petani akan lebih semangat dan siap untuk melaksanakan penanaman karena adanya jaminan pembelian dari pemerintah,” tutur Al Haris.

Sementara itu Anggota Dewan Muaro Jambi Dapil IV Mestong Bahar Grup Robinson Sirait yang juga turut hadir pada kesempatan tersebut menyampaikan program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mendukung ketahanan pangan nasional melalui sinergi antara kelapa sawit dan padi gogo.

“Dengan tumpang sari ini, kita dapat memanfaatkan lahan secara optimal dan mendapatkan hasil ganda yang positif,” ujar Robinson Sirait yang juga merupakan Kader partai PAN Dua Periode.

Lebih lanjut Robinson menambahkan bahwa program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani di daerah Bahar Grup khususnya Kabupaten Muaro Jambi. Yakni, dengan memberikan peluang tambahan penghasilan melalui penanaman padi gogo di antara lahan kelapa sawit.

Acara penanaman perdana ini diharapkan dapat menjadi contoh nyata dari sinergi antara berbagai pihak dalam mewujudkan program ke-dua Asta Cita Presiden RI, yaitu meningkatkan produksi pangan dan memperkuat ekonomi masyarakat.(Garuda Sirait)