Penulis : Redaksi

“Dengan pendekatan diharapkan anak-anak kita dapat berkembang dengan baik, mempunyai karakter, semangat belajar tinggi serta memiliki bekal yang cukup untuk menghadapi masa depan yang lebih baik,” kata Gubernur Al Haris.

Lebih lanjut Gubernur Al Haris menyampaikan bahwa peran pemerintah, masyarakat dan sektor swasta dalam mencapai tujuan ini amatlah penting.

“Mari kita memastikan anak-anak mendapatkan layanan pendidikan dan pengembangan yang terintegrasi secara menyeluruh,” kata Gubernur Al Haris.

“Saya ucapkan selamat Hari Anak Nasional ke-40 dan selamat mengikuti Sosialisasi dan Advokasi Penguatan Implementasi Gerakan Nasional Transisi PAUD ke-SD yang menyenangkan. Semoga memberikan nilai yang bermanfaat bagi kita semua,” tutur Gubernur Al Haris.

Sementara itu, Ketua TP-PKK Provinsi Jambi yang juga merupakan Bunda PAUD dan Bunda Literasi Hj. Hesnidar Haris juga menyampaikan bahwa dari hasil kunjungan kerjanya kedaerah selama ini, bahwa para ketua-ketua Guru PAUD se-Provinsi Jambi, dari seluruh kecamatan, kabupaten belum pernah mengadakan pertemuan selama ini, makanya pada hari ini diundang semuanya, untuk itu dirinya sangat mengapresiasi kepada mereka semua yang telah mengawal anak-anak sebagai generasi sehat, cerdas, ceria dan berakhlak mulia serta mempunyai masa depan yang cerlang gemilang.

“Kami sangat mengapresiasi semua kegiatan yang telah dibuat dalam mengawal anak-anak kita sebagai generasi sehat, cerdas, ceria dan berakhlak mulia serta mempunyai masa depan yang cerlang gemilang dimasa mendatang, selain itu kita juga mengadakan Sosialisasi dan Advokasi Penguatan Implementasi Gerakan Nasional Transisi PAUD ke-SD yang Menyenangkan, sekaligus dirangkai dengan Hari Anak Nasional Ke-40,” ucap Hj. Hesnidar Haris.

“Kita berharap kedepannya anak-anak kita menjadi anak-anak terpelajar sepanjang hayatnya, bukan anak-anak yang trauma dengan belajarnya, kenyataan selama ini masih banyak anak-anak kita masuk SD merasakan begitu dratsinya perubahan dari TK yang tadinya banyak bermain sambil belajar, setelah diterima di SD pembelajaran yang sangat serius. Diantaranya itu yang menyebabkan anak-anak kita ketakutan belajar,” tuturnya.