Penulis : Redaksi

Jakarta — Perdana Menteri Fiji, Sitiveni Rabuka, secara resmi meresmikan kedutaan besar negara kepulauan tersebut di Yerusalem pada Rabu (17/9). Ini menjadi misi diplomatik pertama Fiji di Israel.

Peresmian kedutaan tersebut dilakukan di Kementerian Luar Negeri Israel dan dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Saar.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih atas hubungan istimewa dan persahabatan yang terjalin antara Fiji dan Negara Israel,” ujar Rabuka dalam pernyataan yang dilansir AFP pada Rabu (17/9).

Menteri Saar menyambut baik keputusan Fiji, menyebut langkah ini sebagai “keputusan yang berani, bermoral, dan bersejarah.”

Fiji Bergabung dengan Negara-Negara Lain yang Membuka Kedutaan di Yerusalem:

Dengan peresmian ini, Fiji bergabung dengan sejumlah negara yang telah membuka kedutaan besar mereka di Yerusalem, termasuk Amerika Serikat, Guatemala, Honduras, Kosovo, Paraguay, dan Papua Nugini.

Sementara itu, Argentina telah mengumumkan rencananya untuk mengikuti jejak negara-negara tersebut dengan membuka kedutaan besar mereka di Yerusalem pada 2026.

Kontroversi Yerusalem dalam Konteks Diplomatik:

Sebagian besar negara di dunia memilih untuk memiliki kantor perwakilan diplomatik di Tel Aviv, mengingat status Yerusalem yang masih menjadi isu sensitif dalam konflik Israel-Palestina. Yerusalem telah menjadi kota yang diperebutkan sejak Israel menduduki bagian timurnya pada 1967 dan mencaploknya, sebuah langkah yang tidak diakui oleh komunitas internasional.

Israel mengklaim Yerusalem sebagai ibu kota abadi dan tak terbagi, sementara Otoritas Palestina menginginkan Yerusalem timur, termasuk Kota Tua, sebagai ibu kota negara mereka di masa depan.

Pada 2017, Presiden AS Donald Trump secara sepihak mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, yang memicu protes keras dari Palestina dan penolakan global.

Sejarah Pemindahan Kedutaan:

Pada 14 Mei 2018, Amerika Serikat secara resmi memindahkan kedutaan besarnya ke Yerusalem, mengikuti pengakuan tersebut. Dua hari setelahnya, Guatemala mengumumkan bahwa mereka juga akan memindahkan kedutaan mereka ke Yerusalem.

Papua Nugini menjadi negara pertama di kawasan Asia-Pasifik yang membuka kedutaan di Yerusalem, dan kini diikuti oleh Fiji pada September 2023.