Jakarta – Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus (Bappisus) Aries Marsudiyanto menegaskan tidak ada praktik monopoli dalam distribusi bahan bakar minyak (BBM) meski sejumlah SPBU swasta seperti Shell dan BP-AKR mengalami kelangkaan pasokan.
Menurut Aries, distribusi BBM selama ini sudah berjalan baik dan adil.
“Tidak ada monopoli, semuanya kan didistribusikan dengan sebaiknya,” ujar Aries di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (16/9).
Ia menambahkan, jika terjadi kendala teknis di lapangan, hal itu sebaiknya dikomunikasikan dan dievaluasi oleh pihak terkait.
BBM Shell dan BP-AKR Langka
Beberapa waktu terakhir, sejumlah SPBU Shell dan BP-AKR mengalami kekosongan stok BBM.
President Director & Managing Director Mobility Shell Indonesia, Ingrid Siburian, mengakui bahwa sejumlah produk BBM Shell tidak tersedia hingga waktu yang belum ditentukan.
“Shell Indonesia ingin menginformasikan bahwa produk BBM Shell Super, Shell V-Power, dan Shell V-Power Nitro+ tidak tersedia di beberapa jaringan SPBU Shell hingga waktu yang belum dapat dipastikan,” kata Ingrid dalam keterangan resmi, Rabu (27/8).
Penyebab Kelangkaan BBM di SPBU Swasta
Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung menjelaskan, kosongnya stok BBM di SPBU swasta disebabkan oleh lonjakan permintaan pada Februari 2025.
Ia mengungkapkan bahwa izin impor BBM bagi SPBU swasta hanya diberikan dua kali dalam setahun, masing-masing berlaku enam bulan dengan kuota tertentu. Kebetulan, lonjakan permintaan terjadi bertepatan dengan masa peralihan izin impor.
“Kemarin itu kan karena ada kelebihan permintaan waktu bulan Februari, jadi lonjakan cukup tinggi. Padahal ada batasan kuota waktu itu,” ucap Yuliot di Jakarta, Rabu (27/8).
Solusi dari Pemerintah
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyarankan Shell Indonesia dan BP-AKR untuk membeli pasokan BBM dari PT Pertamina (Persero) jika stok impor tidak mencukupi.
Menurutnya, pemerintah sudah menambah alokasi kuota impor BBM swasta sebesar 10 persen mulai 2025. Namun, jika kebutuhan masih kurang, Pertamina menjadi opsi pasokan alternatif.
“Kalau 2024 si A mendapat 1 juta, maka 2025 dia mendapat 1,1 juta dan itu sudah kita lakukan. Kalau ada yang masih kurang, silakan beli juga di Pertamina,” ujar Bahlil di Kementerian ESDM, Jumat (29/8).
Kesimpulan
Pemerintah menegaskan tidak ada monopoli Pertamina dalam distribusi BBM, meski SPBU swasta mengalami kelangkaan. Kelangkaan ini lebih disebabkan oleh faktor teknis, seperti kuota impor dan lonjakan permintaan, bukan karena praktik dominasi pasar.