Jakarta — Kefir semakin populer sebagai salah satu minuman fermentasi yang diklaim menyehatkan tubuh. Namun, apa sebenarnya yang terjadi jika Anda minum kefir setiap hari?
Kefir dibuat dengan mencampurkan susu (sapi, kambing, atau domba) dengan biji kefir, yakni koloni bakteri dan ragi hidup. Proses fermentasi ini menghasilkan minuman yang bebas gluten, beraroma tajam, sedikit asam, dan berkarbonasi ringan.
Satu gelas kefir umumnya mengandung protein, kalsium, vitamin D, kalium, natrium, lemak, serta probiotik yang bermanfaat bagi tubuh.
Manfaat Minum Kefir Setiap Hari
-
Menyehatkan pencernaan
Probiotik dalam kefir membantu menyeimbangkan mikrobioma usus, meredakan sembelit, sakit perut, hingga kembung. Namun, penderita IBS (Irritable Bowel Syndrome) perlu berhati-hati karena kandungan FODMAP dapat memicu gejala. -
Meningkatkan daya tahan tubuh
Kefir memiliki sifat antibakteri, terbukti mampu melawan bakteri berbahaya seperti Helicobacter pylori penyebab tukak lambung, hingga Clostridioides difficile penyebab diare kronis. Bahkan, penelitian menunjukkan kefir juga membantu tubuh merespons infeksi virus. -
Menjaga kesehatan jantung
Kandungan bioaktif kefir dapat menurunkan tekanan darah tinggi dan kolesterol. Sebuah studi menemukan konsumsi kefir rutin selama delapan minggu mampu menurunkan kolesterol total pada wanita obesitas. -
Memperkuat tulang
Tingginya kandungan kalsium dan vitamin K2 pada kefir membantu mencegah pengeroposan tulang serta menurunkan risiko osteoporosis. -
Mengontrol gula darah
Riset menunjukkan kefir dapat menurunkan gula darah puasa dan resistensi insulin, sehingga baik untuk penderita diabetes tipe 2. -
Meningkatkan daya ingat
Studi menemukan konsumsi kefir berbasis susu selama empat minggu mampu meningkatkan memori jangka pendek pada orang dewasa. -
Mengurangi stres dan kecemasan
Penelitian awal menunjukkan kefir dapat memengaruhi hormon stres serta meningkatkan faktor neurotropik otak (BDNF), yang berperan dalam kesehatan mental.
Efek Samping Minum Kefir Berlebihan
Meski menyehatkan, konsumsi kefir juga perlu dibatasi. Minum terlalu banyak bisa memicu efek samping, seperti:
-
Masalah pencernaan: gas, kembung, diare, atau mual.
-
Berat badan naik: satu gelas kefir rendah lemak mengandung ±12 gram karbohidrat, sehingga bisa mengganggu diet rendah karbohidrat atau program penurunan berat badan.
-
Risiko pada kondisi tertentu: penderita diabetes, orang dengan imunitas lemah, atau mereka yang menjalani diet ketat disarankan berkonsultasi dengan dokter sebelum rutin mengonsumsi kefir.
Batas aman konsumsi: sekitar 250 ml per hari.