Jakarta — Harga Bitcoin (BTC) berpotensi memicu short squeeze besar dalam beberapa pekan mendatang. Menurut analis, pasar tengah membentuk bear trap seperti yang terjadi pada 2024, saat breakout besar membawa BTC ke level tertinggi baru.
Saat ini, harga BTCUSD sudah kembali ke kisaran US$113.000, dengan likuidasi posisi short mencapai sekitar US$100 juta dalam 24 jam terakhir menurut data CoinGlass.
Market Maker Siapkan Perangkap Bear
Trader populer Luca menilai pergerakan harga Bitcoin saat ini menyerupai konsolidasi besar yang terjadi tahun lalu. Ia menyebut market maker sengaja menjaga harga tetap sideways untuk membuat trader short semakin percaya diri.
“Sejak pertengahan Agustus, tidak ada satu pun high yang tersapu. Ini bukan sinyal bearish, justru shorts sedang dilindungi dalam jangka pendek,” tulis Luca di platform X.
Menurutnya, skenario ini identik dengan periode konsolidasi tujuh bulan pada 2024. Kala itu, harga BTC cenderung datar hingga akhirnya breakout besar terjadi pada November.
“Semakin lama kondisi ini berlangsung, semakin ‘nyaman’ posisi short. Itu yang menciptakan kondisi ideal untuk short squeeze,” tambahnya.
Breakout Bitcoin Mulai Terkonfirmasi
Meski sebagian analis masih meyakini Bitcoin bisa turun ke US$100.000, tren jangka menengah justru mulai menunjukkan kekuatan bullish.
Trader dan analis Rekt Capital menyebut breakout Bitcoin sudah mulai terkonfirmasi.
“Bitcoin telah mengonfirmasi breakout. Daily close atau retest di area US$113.000 akan memastikan tren naik berlanjut,” tulisnya.
Kondisi ini membuat banyak pelaku pasar menilai bahwa fase koreksi sejak pertengahan Agustus kemungkinan sudah berakhir.
Kesimpulan
Pergerakan Bitcoin dalam beberapa pekan ke depan akan sangat krusial. Jika teori bear trap ini benar, short squeeze besar bisa terjadi, membawa harga BTC ke level yang lebih tinggi. Namun, volatilitas tetap tinggi, sehingga investor diingatkan untuk melakukan riset sebelum mengambil keputusan.