Penulis : Redaksi

Jakarta — Proses evakuasi pendaki wanita asal Brasil, Juliana (27), yang tewas setelah terjatuh saat mendaki Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB) masih terus berlangsung pada hari pencarian keempat, Rabu (25/6).

Saat berita ini ditulis pada pukul 15.46 WIB, korban baru berhasil diangkat sampai punggungan lereng oleh tim SAR.

Kabasarnas Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii mengatakan proses evakuasi korban sudah mulai dilakukan oleh tim sejak pukul 06.00 WITA, Rabu pagi. Namun, evakuasi memakan waktu lantaran terkendala medan yang terjal.

“Mulai dari jam 6 pagi sebenarnya korban sudah mulai dilakukan evakuasi, jarak antara titik yang di atas dengan yang di bawah dengan jarak 600 meter itu sebenarnya terdiri dari beberapa anchor, artinya titik tambatan sehingga memakan waktu yang memang agak cukup lama,” kata Syafii kepada wartawan, Rabu (25/6).





“Dan saat ini informasi dari SMC atau SAR Mission Commander yang ada di lapangan disampaikan bahwa korban alhamdulillah sudah berada di punggung dari LKP (Last Known Position),” sambungnya.

Syaffi menyebut pagi tadi pihaknya juga sempat mengerahkan helikopter untuk membantu proses evakuasi. Namun, evakuasi dengan helikopter tak bisa dilakukan karena faktor cuaca.

“Ternyata memang kondisi cuaca, sehingga tidak memungkinkan hari ini kita laksanakan evakuasi dengan menggunakan pesawat sehingga diputuskan bahwa untuk evakuasi korban dilaksanakan dengan tali, dengan lifting itu yang dilaksanakan,” tutur dia.

Juliana (27) sebelumnya dilaporkan jatuh saat mendaki Gunung Rinjani pada Sabtu (21/6) sekitar pukul 06.30 WITA. Dia berangkat mendaki ke gunung tersebut bersama lima wisatawan lain dipandu seorang pemandu sejak Jumat (20/6) dari jalur Sembalun.

Tim SAR Gabungan disebut baru menemukan jasad korban pada pukul 07.05 WITA, Senin (23/6). Korban ditemukan kurang lebih 500 meter bergeser dari titik awal jatuhnya dengan medan lokasi berupa pasir dan batu.

Lalu pada Selasa (24/6) kemarin, tim berhasil menjangkau korban yang berada di kedalaman 600 meter pada Selasa (24/6) kemarin. Namun, proses evakuasi terpaksa dihentikan lantaran kondisi cuaca yang tak memungkinkan dan dilanjutkan pada Rabu hari ini.