Jakarta — Bareskrim Polri mengungkap keberadaan 25 hektare lahan tanaman ganja dan menyita total barang bukti (barbuk) seberat 180 ton di wilayah Nagan Raya, Aceh.
Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Eko Hadi Santoso menjelaskan pengungkapan ini merupakan hasil operasi gabungan dengan Polda Aceh, Polres Nagan Raya serta Bea Cukai.
“Dari hasil operasi ditemukan total sebanyak 8 titik ladang ganja dengan perkiraan luas lahan kurang lebih 25 hektar,” ujarnya dalam konferensi pers di Aceh, Selasa (24/6).
Ia menjelaskan sindikat peredaran narkotika jenis ganja ini berawal dari pengungkapan yang dilakukan tim Subdit IV Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri di wilayah Bandar, Bener Meriah, Aceh, pada 22 Mei 2025.
Eko mengatakan ketika itu penyidik mendapati peredaran ganja seberat 27 kilogram yang diduga dilakukan tersangka Yusni Hidayat alias Musra beserta Muhammad Ramadhan.
“Pada Senin (16/6) pukul 17.30 WIB, tim menangkap dan menggeledah tersangka Yusni Hidayat di Banda Sakti, Lhokseumawe, Aceh dengan barang bukti satu paket kecil ganja kering dan satu unit HP,” jelasnya.
Setelahnya, kata dia, penyidik melakukan interogasi dan didapati bahwa temuan barang bukti ganja kering seberat 27 kilogram yang sebelumnya diungkap merupakan milik DPO Fauzan alias Podan.
Ia menyebut tersangka Yusni mengaku diperintah Fauzan untuk mengantar paket sabu ganja kering itu bersama Ramadhan yang saat ini ditetapkan sebagai DPO.
Eko mengatakan bandar Fauzan menjanjikan upah sebesar Rp300 ribu per kilogram sebagai biaya pengiriman untuk tersangka Khairul Razikin. Berbekal informasi itu, penyidik kemudian menangkap Razikin di rumahnya di Desa Makmur, Cilala, Aceh Tengah, pada Selasa (17/6).
“Selain itu tim juga melakukan pengembangan dan mencari keberadaan Muhammad Ramadhan di sebuah lokasi namun sudah tidak ditemukan,” tuturnya.
Selanjutnya, Eko menyebut tim gabungan menggeledah tempat tinggal Fauzan selaku pemilik ganja di Desa Blang Puuk, Beutong Ateuh Banggala, Aceh dan tidak menemui keberadaan yang bersangkutan.
