Penulis : Redaksi

Jakarta — Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan terlalu banyak hari libur nasional di Negeri Paman Sam sehingga merugikan perekonomian negara.

Pernyataan itu disampaikan melalui platform Truth Social pada Jumat (20/6), bertepatan dengan peringatan Juneteenth, hari libur federal yang menandai berakhirnya perbudakan di AS.

“Terlalu banyak hari libur di Amerika. Ini membuat negara kita kehilangan miliaran dolar karena bisnis-bisnis harus tutup! ” tulis Trump dalam akun media sosialnya.

Ia juga mengkhawatirkan jika tren ini dilanjutkan, nanti setiap harinya di AS bisa menjadi hari libur. Karena itu, Trump menyerukan untuk membuat perubahan.



“Para pekerja juga tidak menginginkannya! Sebentar lagi kita akan memiliki hari libur untuk setiap hari kerja dalam setahun. Itu harus berubah jika kita ingin MAKE AMERICA GREAT AGAIN!” omel Trump.

Berdasarkan laporan CNN, Jumat (20/6), riset yang sudah dilakukan menunjukkan bahwa libur memang dapat menurunkan produktivitas pekerja dalam jangka pendek, terutama karena beban kerja meningkat di hari-hari sebelum dan sesudah libur. Namun, dampak jangka panjangnya justru sebaliknya.

Sebuah studi pada 2022 menunjukkan ketika hari libur federal jatuh pada akhir pekan dan tidak dialihkan ke hari kerja, output nasional atau Produk Domestik Bruto (PDB) justru meningkat antara 0,08 persen hingga 0,2 persen. Sektor manufaktur disebut sebagai salah satu sektor yang paling kecipratan dampak hari libur.

Sejumlah riset juga menunjukkan bahwa waktu istirahat, termasuk hari libur, dapat meningkatkan semangat kerja dan produktivitas dalam jangka panjang.

Lalu, ada studi internal Ernst & Young yang menemukan bahwa setiap tambahan 10 jam libur berbanding lurus dengan peningkatan 8 persen dalam penilaian kinerja pegawai.

Sementara itu, survei Microsoft terhadap 31 ribu karyawan globalnya menyebut sepertiga pekerja mengaku kesulitan mengikuti beban kerja dalam lima tahun terakhir akibat jam kerja yang semakin panjang.

Dari sisi pengeluaran, konsumen cenderung melakukan lebih banyak pembelian pada hari libur, terutama karena bisnis menjadwalkan penjualan di sekitar hari libur.