Jakarta — Iran mengumumkan untuk pertama kali meluncurkan rudal Khaibar Shekan membombardir wilayah pendudukan Israel hingga hancur lebur, Minggu (22/6).
Serangan tersebut dilakukan beberapa jam setelah Amerika Serikat menyerang fasilitas nuklir Iran di Fordo, Natanz, dan Isfahan.
Setidaknya dua kota di Israel, Tel Aviv dan Haifa dilaporkan luluh lantak akibat gempuran rudal-rudal Khaibar Shekan Iran.
Garda Revolusi Iran (IRGC) mengatakan meluncurkan sekitar 40 rudal ganas Kheibar Shekan tersebut ke sejumlah target penting di Israel, termasuk di Bandara Internasional Ben Gurion.
“Dalam operasi ini, untuk pertama kali, Pasukan Dirgantara IRGC meluncurkan rudal Khaibar Shekan yang merupakan rudal balistik multi-hulu ledak, menggunakan taktik dan mengejutkan untuk mencapai presisi, daya rusak, dan efektivitas yang lebih tinggi,” kata IRGC dikutip dari Press TV.
IRGC menyebutkan peluncuran rudal-rudal tersebut belum menandai serangan penuh angkatan bersenjata Iran.
Seberapa ganas rudal Khaibar Shekan yang digunakan serang Israel untuk pertama kalinya?
Berdasarkan kantor berita Iran, IRNA, Khaibar Shekan merupakan rudal generasi keempat dari keluarga rudal balistik Khorramshahr dengan jangkauan hingga 1.450 kilometer, dilansir dari Euro News.
Rudal itu dinilai sebagai perkembangan pesat teknologi yang paling menonjol dalam sistem rudal Iran.
Khaibar memiliki tingkat akurasi yang sangat tinggi dengan hulu ledak yang bisa dikendalikan melalui panduan satelit.
Hulu ledak dengan ledakan amat besar memiliki berat hingga 1.500 kilogram dengan panjang lebih dari empat meter.
Rudal Khaibar juga memiliki kecepatan hingga 19.500 kilometer per jam di luar atmosfer dan sekitar 9.800 km/jam di dalam atmosfer.
Kecepatan dan manuver tersebut membuat Khaibar amat suit dicegat rudal-rudal pencegat tercanggih sekali pun seperti Patriot atau David’s Sling.
Versi pertama generasi pendahulu Khaibar merupakan rudal Khorramshahr-1 yang memiliki panjang 13 meter dengan diameter 1,5 meter yang diciptakan pada 2017 dan dipamerkan di parade militer Iran setahun kemudian.
