Penulis : Redaksi

JakartaDemo sopir truk yang tergabung dalam Aliansi Pengemudi Independen (API) berlangsung di depan Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Tengah di Jalan Siliwangi, Semarang, Senin (23/6).

Imbas demo sopir yang memprotes kebijakan muatan overkapasitas atau zero Over Dimension Over Loading (ODOL) itu membuat arus lalu lintas di Jalan Pantura Semarang tersebut tersendat. Pasalnya, massa sopir memarkir truk-truk mereka di badan jalan.

Salah satu warga, Kurniawan, mengatakan puluhan truk sudah terparkir di Jalan Pantura Siiwangi sejak kemarin malam dan pagi tadi. Lajur sisi utara juga ditutup untuk aksi demonstrasi.

“Mending jangan lewat Jalan Pantura, bisa lewat Jalan Sriwibowo Raya atau jalan lainnya,” tuturnya seperti dikutip dari detikJateng.





Sementara itu, Kasat Lantas Polrestabes Semarang, AKBP Yunaldi, mengatakan pengendara yang hendak menuju Kota Semarang diimbau untuk tidak keluar dari exit Tol Krapyak.

“Pengemudi yang hendak ke arah Kota Semarang agar keluar tol Jatingaleh,” kata Yunaldi.

Ia mengatakan, tidak ada penutupan jalan. Hanya ada pengalihan arus di sekitar Kantor Dishub Jateng.

16 tuntutan sopir truk

Dalam aksinya tersebut, para sopir menolak aturan soal Over Dimension Over Load (ODOL) yang masih memberatkan satu pihak yakni para pengemudi. Mereka pun meminta Dishub Jateng menandatangani surat tuntutan berisi 16 poin.

Salah satu sopir yang bergabung dari Jakarta, Roli mengatakan L itu memberatkan sopir. Menurut dia, muatan yang diangkut sopir sering tak bisa diprediksi dan bergantung

Salah satu pedemo, sopir truk asal Semarang, Nursholeh (51) mengatakan seluruh mereka yang berdemo hari ini sengaja meliburkan diri tak mengangkut muatan demi memperjuangkan nasib. Dia pun memprotes aparat yang masih membiarkan pungutan-pungutan liar (pungli) di jalanan.

“Kita di jalan bukan cuma mikir logistik, tapi juga keselamatan. Pungli masih banyak, preman juga masih berkeliaran. Kita bukan minta dimanja, cuma ingin dihargai,” kata Nursholeh.

Pemimpin aksi yang juga Ketua Umum API Nasional, Suroso mengatakan aturan Zero ODOL itu hanya memakan korban pengemudi saja. Dia pun menyinggung biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk melayani pungli. Untuk perjalanan ke Jakarta saja, dia mengaku bisa mengeluarkan uang hingga Rp3 juta.