Surabaya — Sebanyak 376 jemaah haji dari Kabupaten Jember, Jawa Timur, yang sebelumnya mendarat darurat di Bandara Internasional Kualanamu akibat ancaman bom dipastikan sudah tiba dengan selamat di Bandara Internasional Juanda.
Manajemen Bandara Internasional Juanda menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas pendaratan jemaah haji kloter 33 Debarkasi Jawa Timur dengan aman dan selamat pada Minggu pagi (22/6) pukul 06.34 WIB.
General Manager Bandara Internasional Juanda, Muhammad Tohir, menyampaikan pihaknya bersyukur atas kelancaran proses debarkasi jemaah haji meskipun sempat mengalami perubahan jadwal dan lokasi pendaratan.
“Atas nama seluruh jajaran Bandara Internasional Juanda, kami menyampaikan rasa syukur atas tibanya pesawat Saudia SV 5688 dengan selamat di Bandara Internasional Juanda,” kata Tohir.
Tohir juga mengapresiasi seluruh pihak yang telah berkoordinasi dengan baik, sehingga kepulangan jemaah haji kloter 33 dapat tetap berjalan lancar dan aman
“Untuk flow debarkasi kloter 33 yaitu setelah pesawat parkir di parking stand, para jemaah haji langsung turun baik melalui garbarata maupun tangga manual untuk menuju bus angkutan haji yang telah disediakan. Kemudian seluruh jemaah akan menuju asrama haji untuk dilakukan serangkaian pemeriksaan sebelum kembali ke tempat tinggal masing-masing,” ujar Tohir.
Manajemen bandara juga memastikan seluruh layanan di terminal kedatangan haji berjalan sesuai standar pelayanan dan protokol keamanan, serta terus berkomitmen memberikan pelayanan terbaik selama masa debarkasi haji yang berlangsung hingga 10 Juli 2025.
Sebelumnya, pesawat Saudi Airlines SV 5688 rute Jeddah-Muscat (Oman)-Surabaya menerima ancaman bom pada Sabtu (21/6).
Ancaman tersebut disampaikan melalui telepon ke Petugas Air Traffic Control (ATC) di Jakarta Area Control Center (ACC) dari Kuala Lumpur ACC.
Karena itu, pilot Saudia Airlines SV 5688 memutuskan untuk mengalihkan rute penerbangan (divert) ke Bandar Udara Kualanamu, Medan.
Keputusan ini diambil setelah melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk penanganan lebih awal.
