Jakarta — Israel lagi-lagi mengeklaim berhasil membunuh salah satu petinggi militer Iran dalam serangan terbarunya. Kali ini, Tel Aviv melaporkan telah mengeliminasi kepala Divisi Palestina Pasukan Al Quds IRGC Iran, Saeed Izadi, dalam serangan udara ke kota Qom, Iran, Sabtu (21/6) dini hari.
“Izadi dieliminasi di sebuah rumah persembunyian di jantung Iran, setelah upaya intelijen yang berlangsung lama,” kata Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melalui pernyataan.
IDF menyebut Izadi bertanggung jawab atas “koordinasi militer antara para komandan senior Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) dengan rezim Iran, serta tokoh-tokoh penting dalam organisasi teroris Hamas.”
Israel juga menuding Izadi menjadi salah satu petinggi IRGC yang turut andil dalam merencanakan serangan Hamas ke negaranya pada 7 Oktober hingga peristiwa itu memicu agresi brutal Tel Aviv ke Gaza hingga hari ini.
Izadi juga disebut turut serta membantu Hamas melancarkan “peperangannya” melawan Israel.
“Izadi memfasilitasi peningkatan dukungan finansial dari Iran kepada Hamas untuk aktivitas teror terhadap Negara Israel, dan menjalin kontak langsung dengan organisasi teroris Palestina, baik yang berada di Gaza maupun Tepi Barat,” kata militer Israel seperti dikutip Times of Israel.
Israel juga menuduh Izadi sebagai “salah satu arsitek” serangan Hamas pada 7 Oktober ke negaranya.
“Dan termasuk segelintir orang yang sudah mengetahui rencana tersebut sebelum dijalankan,” ujar IDF.
“Selama perang, dia bertanggung jawab mengarahkan pasukan Hamas di Lebanon… [dan] menjadikan misinya untuk membangun kembali sayap militer Hamas serta memastikan kelompok itu tetap berkuasa di Gaza,” lanjut pernyataan IDF tersebut.
Menurut IDF, Izadi adalah “salah satu pendiri dan tokoh utama di balik rencana rezim Iran untuk menghancurkan Israel.”
Rencana tersebut, menurut IDF, “dirancang sebagai serangan multi-front terhadap Israel dalam dua tahap.”
“Pertama, gempuran misil dan roket dari rezim Iran dan para proksinya di seluruh Timur Tengah. Kedua, invasi massal ke wilayah Israel oleh puluhan ribu teroris dari Lebanon, Gaza, Suriah, serta Yudea dan Samaria (Tepi Barat).”
