Jakarta — Republik Islam Iran menjadi perhatian dunia karena berani meladeni serangan Israel.
Perang rudal dua negara ini pun menggegerkan perekonomian dunia.
Maklum, Iran memang salah satu produsen minyak terbesar di dunia.
Sebenarnya, seberapa kuat perekonomian Iran sampai mereka berani perang dengan Israel?
1. Lebih miskin dari Indonesia
Merujuk data Dana Moneter Internasional (IMF) Iran lebih miskin dibandingkan Indonesia. Produk domestik per kapita Iran sekitar US$1.750.000, sedangkan Indonesia sekitar US$5.030.000.
PDB Indonesia mencapai US$1,43 triliun dengan pertumbuhan ekonomi di kuartal terakhir 4,7 persen. Utang bruto Pemerintah Indonesia menurut IMF 41 persen dari PDB.
Sementara itu, PDB Iran US$341,01 miliar dengan pertumbuhan ekonomi di kuartal terakhir 0,3 persen. Utang bruto Pemerintah Iran menurut IMF 39,9 persen dari PDB.
2. Tingkat pengangguran tinggi
Iran memiliki penduduk 87,5 juta orang menurut IMF. Sekitar 9,5 persen di antaranya atau 8,3 juta orang di antaranya adalah pengangguran.
Sementara itu, Indonesia memiliki 284,44 juta orang penduduk. IMF menyebut pengangguran Indonesia 5 persen atau 14,2 juta orang.
3. Mitra dagang AS dan China
Data Solusi Perdagangan Terintegrasi Dunia (WITS) milik bank dunia mencatat PDB Iran pada 2022 mencapai US$388,5 miliar. Perdagangan mencakup 37,67 persen PDB Iran.
Impor Iran tahun 2022 senilai total US$58,7 miliar. China menjadi mitra dagang impor terbesar Iran. Barang-barang dari China setara 14,58 persen dari total impor Iran di 2022. Amerika Serikat di posisi kedua dengan porsi 8,31 persen impor Iran.
Sementara itu, AS menjadi mitra dagang ekspor terbesar Iran. Ekspor ke Negeri Paman Sam setara dengan 13,53 persen dari keseluruhan ekspor Iran. China di peringkat kedua dengan porsi 8,75 persen dari total ekspor Iran.
4. Pengekspor plastik
The Observatory of Economic Complexity (OEC) membeberkan sejumlah komoditas utama Iran. Polimer etilena, bahan pembuatan plastik, menjadi komoditas terbesar Iran.
Mereka mengekspor polimer etilena senilai US$1,85 miliar pada 2022. Komoditas ekspor Iran lainnya meliputi biji besi (US$1,3 miliar), turunan alkohol asiklik (halogenasi, sulfonasi, nitrasi) (US$871 juta), LPG (US$631 juta), dan tembaga olahan (US$560 juta).
