Penulis : Redaksi

JakartaIran mengakui serangan udara Israel menargetkan kompleks riset nuklirnya di Isfahan. Ini merupakan fasilitas nuklir terbesar Iran pada Sabtu (21/6).

Hal itu diungkapkan Wakil Gubernur Provinsi Isfahan kepada kantor berita semi-resmi Iran, Fars. Beberapa wilayah lain di Provinsi Isfahan juga turut menjadi sasaran, namun tidak ada laporan korban jiwa.

Dalam pernyataan itu, Wagub Isfahan mengeklaim sistem pertahanan udara Iran berhasil mencegat sebagian besar bombardir Israel. Meski begitu, ia mengakui ada beberapa serangan yang dilaporkan menembus sistem pertahanan.

“Sebagian besar ledakan yang terdengar selama serangan berasal dari aktivitas sistem pertahanan udara, dan sebagian lainnya akibat serangan musuh,” kutip laporan Fars dari pejabat itu seperti dikutip CNN.

Wagub Isfahan menambahkan tidak ada kebocoran material berbahaya akibat serangan tersebut, namun warga diminta menghindari area terdampak agar tim penyelamat dan manajemen krisis dapat bekerja dengan optimal.

Sementara itu, menurut kantor berita Iran lainnya, MEHR, Wakil Keamanan dan Penegakan Hukum di kantor Gubernur Isfahan Akbar Salehi menyatakan Israel menyerang beberapa lokasi di provinsi tersebut, namun kilang minyak tidak menjadi sasaran.

Sebelumnya, rentetan ledakan terdengar di kota Isfahan, Iran tengah, sejak Sabtu dini hari waktu setempat.

Kabar ini muncul tak lama setelah Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengumumkan telah memulai gelombang serangan baru terhadap Iran.

Ini menjadi hari kedelapan Iran dan Israel terlibat dalam peperangan terbaru. 

Israel melancarkan serangan awal secara besar-besaran ke Iran pada 13 Juni lalu. Tel Aviv berdalih serangan ini ditujukan untuk melucuti senjata nuklir dan program rudal balistik Iran.

Sejauh ini, ada ratusan orang yang tewas imbas serangan Israel ke Iran.

Namun, Iran tak tinggal diam dan turut melancarkan serangan balasan yang tak kalah merepotkan Israel hingga mewaskan puluhan orang termasuk di ibu kota Tel Aviv.

(rds/rds)