Jakarta — Gelombang cuaca panas di Jepang telah memakan korban jiwa, dan ratusan lain harus dirawat di rumah sakit.
Mengutip dari SCMP, setidaknya ada lima orang meninggal karena cuaca panas baru-baru ini. Selain itu, media massa lokal, NHK, melaporkan setidaknya ada sekitar seratus orang dirawat di rumah sakit karena suhu panas menyengat yang melanda Jepang pada Jumat (20/6).
Badan Meteorologi Jepang telah memperingatkan masyarakat agar mengambil tindakan pencegahan terhadap gelombang panas awal yang telah menyelimuti negara tersebut.
Korban meninggal dunia terbaru, dilaporkan NHK, adalah seorang lansia usia 90an di Kota Ikeda, Prefektur Osaka. Sebelumnya pada Selasa (17/6), sedikitnya empat orang meninggal di wilayah Kanto akibat dugaan sengatan panas
Kantor berita di Jepang itu pun memberitakan seratusan orang yang dirawat itu memiliki rentang usia 11-97 tahun. Mereka dibawa ke RS karena dugaan menderita gejala sengatan panas.
Lonjakan suhu yang tiba-tiba dimulai pada Selasa lalu. Suhu cuaca di atas rata-rata diperkirakan akan terus berlanjut hingga akhir pekan ini.
Di Kota Kofu yang berada di Jepang bagian tengah, misalnya, melaporkan suhu harian tertinggi mencapai 38,2 derajat Celsius. Itu lebih dari 10 derajat di atas suhu rata-rata untuk pertengahan Juni, yang biasanya merupakan musim hujan di Jepang.
Kemudian suhu 37,7 derajat dilaporkan di prefektur Gunma dan 37,6 derajat di Shizuoka.
Tokyo mencatat suhu tertinggi 34,8 derajat celsius, dan Osaka berada pada 33,4 derajat.
Badan meteorologi Jepang mencatat setidaknya 547 wilayah kota di seluruh negeri melaporkan suhu melewati 30 derajat.
Mengutip dari AFP, di Tokyo saja ada sekitar 169 orang yang mendapatkan perawatan medis diduga karena cuaca panas pada Selasa lalu, dan 57 orang sehari kemudian.
