Jakarta — Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) pada Rabu (18/6) perdana meluncurkan rudal Sejjil dalam serangannya ke Israel.
Menurut kantor berita Tasnim, itu merupakan kali pertama Iran mengerahkan Sejjil dalam sebuah pertempuran.
“Gelombang ke-12 Operasi True Promise 3 dimulai dengan penembakan rudal Sejjil dua tahap yang sangat berat dan jarak jauh,” demikian pernyataan IRGC, seperti dikutip Tasnim, Kamis (19/6).
Selama bertahun-tahun, Iran menyimpan Sejjil dan tak pernah menggunakannya sekali pun dalam pertempuran. Terakhir kali Sejjil terlihat yaitu pada 2012.
Spekulasi mengenai status produksinya pun merebak sejak itu. Sejumlah analis menilai Sejjil mahal diproduksi dan kemungkinan tidak lagi dalam produksi secara massal.
Sejjil merupakan rudal balistik Iran yang menggunakan bahan bakar padat, yang dikembangkan untuk menggantikan rudal berbahan bakar cair seperti Shahab.
Rudal Sejjil memiliki sejumlah keunggulan yakni waktu persiapan peluncuran yang lebih cepat dan mobilitasnya tinggi sehingga sulit dideteksi dan dihancurkan sebelum diluncurkan.
Sejjil dianggap sebagai salah satu rudal paling canggih dalam arsenal Iran. Sejjil mampu membawa hulu ledak konvensional atau nuklir, menjadikannya ancaman strategis di kawasan Timur Tengah dan Eropa Tenggara.
Sejumlah sumber mengatakan Sejjil memiliki daya jelajah sekitar 2.000-2.500 kilometer, angka yang cukup untuk menyerang Israel, Arab Saudi, dan pangkalan Amerika Serikat di Timur Tengah.
Kecepatan Sejjil mencapai Mach 12-14 saat memasuki atmosfer dan Mach 5 saat mengenai target.
Peluncuran Sejjil mampu menimbulkan risiko eskalasi signifikan karena selama ini disimpan untuk konflik tingkat tinggi. Beberapa pengamat menilai peluncuran Sejjil dapat memprovokasi balasan besar-besaran dari Israel maupun AS.
Lanjut ke sebelah…
Sejjil/Sijjil ternyata dinamai berdasarkan penggalan ayat Al Quran, yaitu dalam Surah Al-Fil.
Pada ayat ke 3 dan 4 Surah Al-Fil, tercantum firman Allah SWT mengenai kisah kawanan burung yang diperintahkan Allah SWT untuk memerangi pasukan bergajah pimpinan Raja Abrahah yang hendak menyerang Ka’bah di Mekkah.
