Jakarta – Harga jual emas biasanya lebih tinggi dibandingkan harga buyback atau harga beli kembali. Perbedaan ini kerap menjadi pertanyaan banyak konsumen.
Harga jual emas adalah harga yang ditetapkan toko saat konsumen membeli emas. Sedangkan harga buyback emas adalah harga yang ditetapkan toko ketika membeli kembali emas dari konsumen.
Misalnya, pada Kamis (4/9), harga emas Antam dipatok Rp2,044 juta per gram, sementara harga buyback dipatok Rp1,891 juta per gram, sehingga ada selisih Rp153 ribu per gram.
Faktor penyebab perbedaan harga jual dan buyback
Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, menjelaskan bahwa selisih harga jual dan buyback sebenarnya tidak terlalu tinggi. Salah satu faktor yang memengaruhi perbedaan ini adalah volatilitas harga emas, yang belakangan lebih tinggi dibanding beberapa tahun lalu.
“Di Indonesia, harga buyback Antam ditentukan oleh mereka sendiri. Sedangkan di pasar tradisional biasanya masih bisa dinegosiasi lebih kecil. Namun kadang juga bisa lebih besar,” jelas Lukman.
Selain itu, ukuran emas juga memengaruhi gap harga. Semakin besar ukuran emas, selisih antara harga jual dan buyback cenderung semakin kecil.
“Psikologinya, yang menjual emas ukuran besar kiloan biasanya investor yang memiliki akses dan bargaining power untuk mendapatkan harga terbaik. Sedangkan yang menjual emas ukuran kecil, seperti 1 gram, biasanya masyarakat awam yang butuh dana dan akses informasinya terbatas,” tambah Lukman.
Sementara itu, pengamat pasar keuangan Ibrahim Assuaibi menambahkan, perbedaan harga jual dan buyback biasanya sekitar Rp100 ribu per gram karena adanya biaya ongkos dan sertifikat.
“Yang menentukan itu adalah market maker, dalam hal ini Antam. Selisih harga mencakup biaya ongkos dan sertifikat,” ujar Ibrahim.