Penulis : Redaksi

Jakarta – Sri Mulyani Indrawati resmi tidak lagi menjabat sebagai Menteri Keuangan (Menkeu). Posisinya digantikan oleh Purbaya Yudhi Sadewa berdasarkan Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 86 Tahun 2025. Prosesi serah terima jabatan digelar di Aula Mezanine, Gedung Djuanda I, Kementerian Keuangan, Selasa (9/9/2025) pagi.

Karier Sri Mulyani di Pemerintahan

Sri Mulyani pertama kali dipercaya sebagai Menkeu pada 2005 di era Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ia kemudian menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia pada 2010.

Pada 2016, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memboyongnya kembali ke kabinet sebagai bendahara negara. Sejak saat itu, Sri Mulyani memainkan peran penting dalam menyusun kebijakan fiskal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan infrastruktur nasional.

Kiprahnya diakui dunia internasional, di antaranya penghargaan Finance Minister of the Year 2019 Global and Asia Pacific dari majalah The Banker, Menteri Keuangan Terbaik Asia Timur dan Pasifik 2020 versi Global Markets, serta beberapa kali masuk daftar Wanita Paling Berpengaruh di Dunia versi majalah Forbes.

Di periode kedua Jokowi, ia kembali dipercaya menjabat Menkeu dan berhasil menjaga stabilitas ekonomi makro, termasuk saat pandemi Covid-19. Beberapa kebijakan penting yang lahir pada masanya antara lain Amnesti Pajak, penerapan Coretax sebagai sistem administrasi perpajakan modern berbasis teknologi, serta pengesahan UU Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP).

UU HPP sempat menuai kritik publik karena rencana kenaikan PPN dari 10 persen menjadi 11 persen pada 2022, serta ke 12 persen pada 2025 yang akhirnya dibatalkan.

Diterpa Isu Mundur di Era Jokowi

Selama mendampingi Jokowi, Sri Mulyani juga menghadapi berbagai tantangan. Pada 2024, ia bahkan sempat dikabarkan akan mundur dari kabinet. Ekonom senior INDEF Faisal Basri menyebut sejumlah menteri, termasuk Sri Mulyani dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, berencana hengkang karena kekecewaan terhadap kebijakan pemerintah.

Isu tersebut diperkuat dengan dugaan keberpihakan Jokowi terhadap pasangan Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024. Namun, Sri Mulyani membantah rumor itu dan tetap mendampingi Jokowi hingga akhir masa jabatannya.

Nasib di Era Prabowo Subianto

Ketika Prabowo Subianto dilantik sebagai Presiden pada Oktober 2024, Sri Mulyani kembali ditunjuk sebagai Menkeu. Namun, belum genap setahun menjabat, ia kembali diterpa isu pengunduran diri.

Rumor itu mencuat setelah rumahnya dijarah massa pada akhir Agustus 2025, di tengah gelombang demonstrasi besar akibat kekecewaan publik terhadap pemerintah dan DPR. Narasi yang beredar menyebut Sri Mulyani sempat menghadap Prabowo untuk menyampaikan pengunduran diri, meski versi lain menyatakan justru Prabowo yang memanggilnya ke Hambalang untuk meminta klarifikasi.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sempat membantah isu tersebut dengan menyebut Sri Mulyani hadir dalam rapat kabinet pada 31 Agustus 2025. Namun, pada Senin (8/9/2025), Menteri Sekretariat Negara Prasetyo Hadi mengumumkan reshuffle kabinet oleh Presiden Prabowo.

“Presiden memutuskan untuk melakukan perubahan susunan kabinet Merah Putih pada beberapa jabatan kementerian, termasuk Kementerian Keuangan,” kata Prasetyo dalam konferensi pers di Istana Negara.

Tak lama setelah itu, Presiden Prabowo melantik Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan yang baru.