Jakarta – Polemik kenaikan biaya sewa kios di kawasan Blok M kian memanas. Koperasi Pedagang Pasar Pusat Melawai (Kopema) menyebut PT MRT Jakarta sebagai pihak yang menaikkan harga hingga membuat sejumlah pedagang angkat kaki.
Penasihat Kopema, Mumu Mujtahid, mengatakan kenaikan harga sewa mulai berlaku setelah adanya perjanjian kerja sama antara PT MRT Jakarta dengan Kopema sekitar 10 hari lalu.
“Kalau pertanyaannya benar enggak sih naik sewanya? Ya benar. Terus siapa yang naikin? MRT. MRT ada kerja sama dengan Kopema untuk pengelolaan kios. Jadi kenaikan ini memang konsekuensi dari perjanjian tersebut,” kata Mumu di Blok M, Jakarta Selatan, Rabu (3/9), dikutip dari Detik.
Mumu menjelaskan, sebelumnya pedagang hanya dikenakan iuran kebersihan dan keamanan (IKK) sekitar Rp300 ribu per bulan. Namun setelah PT MRT Jakarta mengambil alih pengelolaan, muncul kebijakan baru berupa skema sewa kios dan service charge yang membuat biaya melonjak.
“Jadi ada dua opsi. Kalau dipakai sendiri Rp300 ribu, kalau disewakan Rp1,5 juta. Ditambah service charge dan uang jaminan. Kalau ada pedagang komplain sampai Rp15 juta, itu karena punya dua kios dan belum bayar dua bulan,” jelasnya.
Ia mengungkapkan Kopema bahkan sudah menalangi kewajiban pembayaran ke MRT sebesar Rp259 juta pada 28–29 Agustus, sebelum kemudian ditagihkan ke pedagang. Namun, sebagian pedagang memilih hengkang ketika diminta melunasi biaya.
Mumu menyesalkan tindakan MRT yang mengeluarkan surat keluar bagi pedagang meski masih ada tunggakan. Ia juga menegaskan bahwa aturan lama sebenarnya memberikan keringanan bagi pedagang kecil.
“Pedagang kecil mestinya hanya dikenakan service charge maksimal 30 persen dari tarif umum. Kita bukan menolak aturan baru, tapi ingin semuanya jelas dan adil. Kalau ada keberatan, ayo duduk bareng. Jangan langsung keluar, apalagi merusak kios,” ucapnya.
Sebelumnya, polemik kenaikan sewa kios Blok M ramai dibicarakan di media sosial setelah banyak pedagang memutuskan hengkang.
Menanggapi situasi ini, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung turun tangan. Ia menegur MRT Jakarta dan memberi keringanan bagi para pedagang.
“Bagi pedagang atau siapa pun yang mau menggunakan fasilitas ini, selama dua bulan kami berikan gratis. Dan tentunya kami minta juga untuk menjaga kondusivitas, kenyamanan, keamanan yang ada di Blok M,” kata Pramono.