Jakarta – Badan Gizi Nasional (BGN) menyampaikan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah menjangkau 29,8 juta penerima manfaat melalui 8.018 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang sudah beroperasi di seluruh Indonesia.
“Saat ini ada 9.230 SPPG yang sudah terverifikasi. Dari jumlah itu, 8.018 sudah operasional dan 1.212 dalam tahap persiapan,” kata Wakil Kepala BGN Sony Sanjaya di Cibubur, Jawa Barat, Kamis (25/9), dikutip dari Antara.
Sony menambahkan, jumlah penerima manfaat yang terdata mencapai 29.884.459 orang. Berdasarkan data portal mitra.bgn.go.id hingga Kamis pagi, terdapat 32.407 mitra yang telah mendaftar.
Dari total pendaftar tersebut, 10.920 mitra belum diverifikasi, sedangkan 13.506 mitra sudah diverifikasi dan tengah dalam proses persiapan operasional. “Kemudian 61 SPPG sudah selesai membangun dan menyatakan siap 100 persen, 308 sedang disurvei lapangan, dan 42 siap pembuatan berita acara,” ujarnya.
Sony menegaskan seluruh proses verifikasi mitra SPPG dilakukan transparan dan bebas konflik kepentingan. Para verifikator diwajibkan memeriksa lokasi, sertifikat kepemilikan, serta melakukan survei lapangan untuk memastikan kebersihan dan kelayakan fasilitas sebelum SPPG beroperasi.
“Semua mitra bisa memantau prosesnya secara langsung. Misalnya, pada tahap verifikasi alamat, sistem menampilkan status: hijau jika disetujui dan merah bila ditolak, lengkap dengan keterangan alasan penolakan,” jelasnya.
Menurut Sony, verifikasi SPPG harus melewati 10 tahapan, mulai dari pendaftaran, pembangunan, survei lapangan, penentuan kelayakan, hingga pembuatan akun virtual sebelum dana MBG dapat dicairkan.
Ia menambahkan, pencairan anggaran juga dilakukan secara ketat. Dana hanya dapat digunakan jika diusulkan oleh yayasan sebagai maker dan disetujui Kepala SPPG sebagai approver, sesuai kebutuhan dan harga pasar yang berlaku.
Sebagai langkah korektif, BGN melakukan reset terhadap usulan yang tidak menunjukkan progres lebih dari 20 hari, membuka kanal komplain melalui WhatsApp dengan verifikasi bukti, serta menggelar pertemuan dengan calon mitra di 16 kota untuk memastikan keseriusan pembangunan.
“Kami melakukan reset terhadap usulan yang sudah dalam status persiapan, tetapi tidak ada laporan perkembangan pembangunan lebih dari 20 hari. Status usulan dikembalikan ke tahap verifikasi pengajuan,” tutur Sony.