Penulis : Redaksi

Apple Inc. secara resmi meluncurkan generasi kedua dari headset augmented reality (AR) andalannya, Apple Vision Pro 2, pada hari Jumat waktu setempat. Produk ini merupakan penyegaran dari perangkat yang pertama kali dikenalkan pada 2023, dengan membawa sejumlah peningkatan signifikan dari sisi performa, kenyamanan, hingga daya tahan baterai.

Dalam konferensi pers yang digelar di Apple Park, Cupertino, CEO Apple Tim Cook menyebut Vision Pro 2 sebagai “langkah besar dalam komputasi spasial” dan “pengalaman paling imersif untuk pengguna personal maupun profesional”.

“Kami mendengarkan masukan dari para pengguna Vision Pro generasi pertama, dan hari ini kami menghadirkan perangkat yang lebih ringan, lebih kuat, dengan masa pakai baterai dua kali lipat lebih lama,” ujar Tim Cook saat peluncuran.

Apa yang Baru?

Beberapa pembaruan penting pada Vision Pro 2 meliputi:

  • Berat lebih ringan 15% berkat material serat karbon baru.

  • Prosesor Apple M4 Ultra, meningkatkan kecepatan rendering AR hingga 40% lebih cepat.

  • Daya tahan baterai 6 jam, naik dua kali lipat dibanding generasi sebelumnya yang hanya 3 jam.

  • Lensa yang dapat disesuaikan untuk pengguna berkacamata, tanpa perlu membeli lensa tambahan.

Apple juga memperkenalkan ekosistem aplikasi baru yang disebut VisionOS 2, memungkinkan integrasi lebih baik dengan perangkat Apple lain seperti Mac dan iPad, serta lebih banyak aplikasi produktivitas berbasis AR.

Harga dan Ketersediaan

Vision Pro 2 akan mulai dijual di Amerika Serikat pada 19 Juli 2025 dengan harga mulai USD 3.199 (sekitar Rp 51 juta), sedikit lebih mahal dibanding generasi sebelumnya. Pre-order sudah dibuka hari ini melalui situs resmi Apple.

Respons Pasar

Analis teknologi dari Wedbush Securities, Dan Ives, menilai peluncuran Vision Pro 2 akan memperkuat posisi Apple di pasar AR yang semakin kompetitif.

“Headset ini tetap menyasar segmen premium, tetapi kini lebih matang dan lebih relevan untuk penggunaan harian. Apple menunjukkan bahwa mereka berkomitmen pada masa depan AR,” ujar Ives dalam wawancara dengan Bloomberg.

Menurut laporan Counterpoint Research terbaru, pasar perangkat AR/VR global diperkirakan akan tumbuh 30% tahun ini, didorong oleh adopsi di sektor hiburan, pendidikan, dan bisnis.

Kesimpulan

Peluncuran Vision Pro 2 menunjukkan bahwa Apple serius dalam memimpin pasar augmented reality, meski persaingan dengan Meta dan Samsung di sektor serupa makin ketat. Perangkat ini diharapkan semakin mendorong tren komputasi spasial sebagai cara baru berinteraksi dengan dunia digital.