Jakarta — Pendidikan merupakan salah satu investasi terpenting bagi masa depan anak.
Namun, dengan terus meningkatnya biaya pendidikan setiap tahunnya, orang tua perlu merencanakan keuangan dengan matang sejak dini.
Lantas apa saja tips perencanaan keuangan yang tepat untuk pendidikan anak?
1. Siapkan Dana Sejak Anak Lahir
Head of Advisory & Financial Planner Finansialku Shierly mengatakan idealnya dana pendidikan disiapkan sejak anak lahir atau paling lambat usia dua tahun.
“Karena jika siapkan terlalu mepet, belum tentu cukup dengan target biaya kebutuhan sekolah,” ujarnya kepada .com, Jumat (20/6).
Senada, Perencana Keuangan Mitra Rencana Edukasi (MRE) Mike Rini Sutikno mengatakan dana pendidikan sebaiknya disiapkan sejak anak lahir. Dengan menyiapkannya sejak dini, orang tua bisa mengejar kenaikan dana pendidikan.
“Kalau waktunya makin mepet kita sebagai orang tua jadi kalang kabut. Kenapa? karena dana pendidikannya sudah naik berkali lipat,” terangnya.
“Kalau kita semakin dini mempersiapkan dana pendidikan anak, maka setoran dana pendidikan akan semakin ringan,” sambungnya.
2. Pertimbangkan Inflasi
Shierly mengatakan parang orang tua bisa menyiapkan dana pendidikan anak dengan menghitung dulu jumlah kebutuhan dana pendidikan. Lalu, alokasikan 10 persen dari penghasilan bulanan atau tahunan untuk dana pendidikan anak.
Sementara itu, Mike mengatakan jumlah dana yang dialokasikan bergantung pada sejumlah faktor. Pertama, jenis pendidikan. Ia mengatakan biaya pendidikan sangat beragam berdasarkan tingkatan maupun pilihan sekolah.
Kedua, inflasi. Rike mengatakan inflasi biaya pendidikan biasanya lebih tinggi 1 sampai 2 persen dari inflasi umum.
“Inflasi perlu kita masukkan dalam persiapan dana pendidikan anak,” katanya.
Ia memberikan contoh jika sudah mempertimbangkan faktor tersebut diperkirakan dana pendidikan anak sebesar Rp200 juta hingga perguruan tinggi dan anak masih berusia 10 tahun.
Maka, orang tua bisa mengalokasikan Rp1,5 juta per bulan untuk diinvestasikan.
“Dengan asumsi inflasi 7 persen kita pakai pertumbuhan investasi 8 persen per tahun. Maka orang tua perlu setoran 1,5 juta selama 10 tahun untuk mengejar ekuivalen Rp200 juta itu di masa depan,” katanya.
3. Investasi Emas – Reksadana
Sementara itu, Perencana keuangan dari Mitra Rencana Edukasi (MRE) Andi Nugroho mengatakan dana pendidikan anak bisa disiapkan dengan berinvestasi. Investasi yang dipilih tergantung jangka waktu yg dimiliki sebelum dana pendidikan diperlukan.
Bila waktunya di bawah tiga tahun maka sebaiknya diinvestasikan di instrumen yang resikonya rendah seperti logam mulia, deposito, obligasi ritel negara, reksadana pasar uang maupun reksadana pendapatan tetap.
“Bila punya waktu tiga sampai lima tahun maka bisa diinvestasikan di reksadana campuran, pasar saham, atau logam mulia,” katanya.
Sedangkan bila waktunya cukup lama di atas lima tahun bahkan belasan tahun maka bisa diinvestasikan di pasar saham, reksadana saham, properti, atau agribisnis.
(fby/sfr)
