Penulis : Redaksi

Hariyadi turut mengungkapkan berdasarkan pantauan dari drone, korban dalam kondisi tidak bergerak. Meski telah ditemukan, namun tim tak bisa langsung mengevakuasi korban lantaran terkendala medan ekstrim dan cuaca berkabut di lokasi.

Alhasil, proses evakuasi dilanjutkan pada Selasa (24/6). Badan SAR Nasional (Basarnas) bahkan turut menerjunkan Basarnas Special Group untuk membantu evakuasi.

Tak hanya itu, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) juga menutup sementara jalur pendakian dari Pelawangan 4 Sembalun ke puncak Gunung Rinjani mulai Selasa hingga proses evakuasi selesai.

“Aktivitas pendakian dari Pelawangan 4 jalur wisata Pendakian Sembalun menuju Puncak Gunung Rinjani ditutup sementara mulai 24 Juni 2025 sampai dengan batas waktu yang tidak ditentukan atau sampai dengan proses evakuasi korban selesai dilakukan,” kata Kepala Balai TNGR, Yarman Wasur dalam keterangannya.

Dengan berbagai upaya, tim akhirnya berhasil menjangkau keberadaan korban. Setelah dilakukan pengecekan, korban dipastikan dalam kondisi meninggal dunia.

“Pukul 18.00 WITA, satu orang rescuer dari Basarnas atas nama Khafid Hasyadi berhasil menjangkau korban pada kedalaman 600 meter, selanjutnya dilakukan pemeriksaan korban dan tidak ditemukan tanda-tanda kehidupan,” kata Kabasarnas Marsekal Madya Mohammad Syafii dalam keterangannya.

“Pukul 18.31 WITA, tiga orang potensi SAR atas nama Syamsul Fadli dari unit Lombok Timur, Agam dan Tito dari Rinjani Squad menyusul turun mendekati korban dan setelah dikonfirmasi dipastikan korban dalam kondisi meninggal dunia, selanjutnya korban dilakukan wrapping survivor,” lanjutnya.

Selanjutnya, tim SAR gabungan yang berada di LKP (last known position) langsung menyiapkan sistem evakuasi. Namun, sekitar pukul 19.00 WITA, proses evakuasi dihentikan karena kondisi cuaca tidak mendukung.

“Dikarenakan cuaca yang tidak memungkinkan dengan visibility terbatas, maka diputuskan evakuasi korban akan dilakukan pada hari Rabu tanggal 25 Juni pukul 06.00 WITA dengan metode lifting (korban diangkat ke atas/LKP,” tutur Syafii.