Jakarta — Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengumumkan gencatan senjata dengan Israel untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung selama 12 hari.
“Hari ini, setelah perlawanan heroik bangsa kita yang hebat, yang tekadnya membuat sejarah, kita menyaksikan terbentuknya gencatan senjata dan berakhirnya perang 12 hari,” kata Pezeshkian dalam sebuah pesan kepada bangsa yang disiarkan oleh kantor berita resmi IRNA, Selasa (24/6), dikutip dari AFP.
Pezeshkian memastikan pihaknya tak akan melanggar gencatan senjata ini. Ia menyebut Iran juga siap berunding untuk mempertahankan haknya.
“Iran tidak akan melanggar gencatan senjata, kecuali rezim Zionis melakukannya,” kata Pezeshkian dalam sebuah pernyataan, Selasa (24/6), menurut Nour News, dikutip CNN.
“Teheran siap untuk berunding dan membela hak-hak rakyat Iran di meja perundingan.”
Pezeshkian mengklaim negaranya tidak sedang mengembangkan senjata nuklir. Ia menegaskan negaranya hanya ingin mempertahankan haknya.
“Iran bukanlah Gaza atau Lebanon yang tidak dapat menanggapi serangan militer rezim Zionis,” kata Pezeshkian selama panggilan telepon dengan Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan.
“Kami berharap Anda menjelaskan kepada mereka dalam interaksi Anda dengan Amerika bahwa Republik Islam Iran hanya mencari hak-haknya yang sah dan tidak memiliki keinginan lebih dari itu, tidak pernah dan tidak mencari senjata nuklir dengan cara apa pun,” kata Pezeshkian seperti dikutip oleh Kantor Berita Fars.
Selain itu, dilansir dari Al Jazeera, Pezeshkian mengatakan Iran siap menyelesaikan masalah dengan Amerika Serikat berdasarkan kerangka kerja internasional.
Pezeshkian menyampaikan komentar tersebut dalam panggilan telepon dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman, menurut kantor berita resmi Iran IRNA.
Panggilan telepon tersebut dilakukan sehari setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Iran.
Sementara itu Kepala Staf Militer Israel Letnan Jenderal Eyal Zamir mengatakan akan kembali fokus melawan kelompok militan Palestina Hamas di Gaza setelah gencatan senjata dengan Iran.
