Jakarta — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi melemah pada perdagangan Selasa (24/6).
Analis Teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan melihat pelemahan IHSG masih dipicu oleh tekanan jual yang cukup dominan.
Secara teknikal, IHSG diperkirakan masih berada dalam fase koreksi sebagai bagian dari pola gelombang [b] dalam struktur wave B. Artinya, tekanan turun belum sepenuhnya selesai, dan indeks masih berpotensi melanjutkan pelemahannya dalam waktu dekat.
“Selama belum mampu menembus ke atas, IHSG masih rawan terkoreksi dengan area support penting berada di kisaran 6.561 hingga 6.721,” ujar Herditya dalam riset hariannya.
Dengan sentimen tersebut, Herditya memproyeksikan IHSG bergerak di rentang support 6.752, 6.632 dan resistance 6.914, 6.994.
Ia pun merekomendasikan sejumlah saham, yakni GOTO, MEDC, MYOR, dan BTPS.
Sementara itu, Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mencatat IHSG menguji garis rata-rata pergerakan 60 hari pada grafik harian, yang baru pertama kali terjadi sejak 24 April lalu.
Selain itu, indeks juga telah menyentuh level proyeksi Fibonacci 200 persen dari subwave a, yang mengindikasikan penurunan pada subwave c dari (a) kemungkinan besar sudah selesai.
Namun, tekanan masih belum sepenuhnya mereda. Jika IHSG ditutup di bawah garis SMA-60, maka koreksi berpotensi berlanjut hingga ke level 6.561.
“Selama belum mampu bertahan di atas garis SMA-60, IHSG masih berisiko melemah lebih dalam,” ucap Ivan dalam riset hariannya.
Dia pun memprediksi IHSG bergerak di level support 6.748, 6.640, dan 6.561 dan resistance 6.956, 7.018, 7.080, dan 7.122 hari ini. Ivan pun merekomendasikan sejumlah saham, yakni BBRI, CPIN, MBMA, SMGR dan UNTR.
IHSG ditutup di level 6.787 pada Senin (23/6) sore. Indeks saham melemah 119,99 poin atau minus 1,74 persen dari perdagangan sebelumnya.
Mengutip RTI Infokom, investor melakukan transaksi sebesar Rp12,78 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 25,39 miliar saham.
Pada penutupan kemarin, 128 saham menguat, 533 terkoreksi, dan 140 lainnya stagnan.
