Jakarta — Kehidupan modern yang serba cepat membuat manusia harus berhadapan dengan hiruk pikuk kesibukan, berselang-seling dengan tuntutan pekerjaan hingga banjir informasi yang tak ada habisnya. Ritme yang padat ini kerap membuat lelah, bukan hanya fisik, tapi juga mental.
Stres, kecemasan, bahkan burnout kini menjadi bagian keseharian banyak orang, termasuk Gen Z. Kondisi mental yang terganggu tak boleh dibiarkan, karena akan dapat berdampak terhadap kesehatan secara keseluruhan. Salah satu cara mengatasi mental yang lelah, adalah dengan melakukan upaya pemulihan jiwa dan raga, atau healing.
Saat ini, traveling menjadi tren di kalangan Gen Z untuk terkoneksi kembali dengan alam. Menyelam di laut, atau mendaki gunung dipercaya dapat menurunkan hormon stres, serta tekanan darah dan detak jantung. Hal ini sejalan dengan studi King’s College London, Inggris pada April 2024 yang memperlihatkan bahwa kualitas dan kekayaan alam sangat penting memberi manfaat positif bagi mental manusia.
Di sudut tenggara Sulawesi, ada Wakatobi yang merupakan pilihan tepat untuk healing. Destinasi wisata ini bukan tempat liburan biasa, melainkan surga tersembunyi yang ideal guna menenangkan pikiran dan menemukan diri kembali.
Wakatobi adalah singkatan dari empat pulau utama, yakni Wangi-Wangi, Kaledupa, Tomia, dan Binongko. Dengan keindahan alam yang masih asli dan suasana yang tenang, Wakatobi merupakan pilihan sempurna untuk proses pemulihan diri.
Wakatobi sendiri merupakan bagian dari Segitiga Terumbu Karang Dunia (Coral Triangle), yakni kawasan laut yang membentang di perairan Indonesia, Filipina, Malaysia, Papua Nugini, Timor Leste, dan Kepulauan Solomon.
Diakui sebagai pusat keanekaragaman hayati laut terkaya di dunia, Wakatobi memiliki ekosistem yang terdiri dari terumbu karang yang berwarna-warni dengan ribuan spesies hewan tropis seperti lion fish, penyu, lumba-lumba, hingga paus sperma. Berada di kedalaman laut tertentu dan merasakan ketenangannya, sambil menyaksikan tarian biota laut akan membantu mengalihkan pikiran dari beban sehari-hari, menyerupai terapi bagi diri.
