Jakarta — Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat (NTB) dikenal sebagai salah satu destinasi favorit bagi para pendaki.
Gunung api yang berada di Pulau Lombok itu menjadi salah satu dari misi tujuh puncak tertinggi (seven summits) di Indonesia. Beberapa lain puncak seven summits itu adalah Gunung Semeru di Pulau Jawa dan Gunung Kerinci di Pulau Sumatra.
Oleh karena itu, untuk pendakian Gunung Rinjani pun harus membutuhkan persiapan cukup matang. Pendakian ke Gunung Rinjani juga menyimpan potensi bahaya yang telah merenggut nyawa sejumlah pendaki, termasuk pendaki asal Brasil, Juliana (27), akhir pekan lalu.
Selain itu, berikut rangkuman .com atas insiden pendakian yang menarik perhatian publik di gunung dengan ketinggian puncak 3.726 meter di atas permukaan laut (mdpl) selama tiga tahun terakhir:
1. WN Irlandia Selamat Usai Jatuh 200 Meter (2024)
Pendaki asal Irlandia, Paul Farrel (31), terpeleset dan jatuh hingga sejauh 200 meter di lereng Gunung Rinjani pada awal Oktober 2024.
Ia ditemukan selamat oleh tim penyelamat (SAR) dalam kondisi tengah berlindung di bawah naungan bongkahan batu. Korban mengalami beberapa luka dalam dan memar di wajah, kaki, dan lengannya.
Dalam rekaman yang beredar di internet menunjukkan bahwa para relawan penyelamat menarik Farrel ke tempat yang lebih aman dengan menggunakan katrol.
Mengutip dari detikBali, kala itu tim SAR mendapatkan laporan soall Farrel yang terjatuh ketika mereka mengevakuasi jasad pendaki Jakarta, Kaifat Rafi Mubarrok. Farrel terjatuh di atas lokasi evakuasi pendaki asal Jakarta.
“Tim SAR gabungan langsung mengevakuasi Farrel Paul dengan menggunakan alat rescue milik tim SAR,” ujar Kasi Humas Polres Lombok Timur saat itu Iptu Nicolas Oesman.
2. Pria Rusia jatuh di jalur ilegal (2024)
Seorang WN asal Rusia, Vladimir, mengalami patah tulang dan luka di kepala setelah jatuh di jalur ilegal Pos 2 Sembalun, Gunung Rinjani pada bulan yang sama.
“Pada Jumat, 4 Oktober 2024, seorang pria warga negara Rusia yang melakukan pendakian secara ilegal mengalami kecelakaan di sekitar Pos 2 jalur wisata pendakian Sembalun,” ujar Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Yarman, kala itu seperti dikutip dari Antara, 4 Oktober 2024.
Yarman mengatakan WNA tersebut jatuh di lereng yang terjal dan diduga menggunakan jalur tikus untuk menghindari pemeriksaan di Pos 2 pada Kamis (3/10/2024) malam, sehingga terjebak dalam kondisi membahayakan.
Mengutip dari detikBali, Tim evakuasi sempat mengalami kendala untuk menemukan lokasi jatuhnya Vladimir. Pria Rusia itu baru ditemukan im sekitar pukul 03.28 Wita atau pada Jumat (4/10/2024) dini hari.
Sekitar pukul 07.00 Wita, Vladimir dievakuasi dengan tandu menuju Bukit Telu, Desa Sembalun lalu dibawa ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan perawatan.
3. Perempuan Rusia hilang di Rinjani (2024)
Tim SAR melakukan pencarian terhadap perempuan WN Rusia, Mordovina Alexandra (44), yang dinyatakan hilang di Gunung Rinjani, diduga mendaki lewat jalur ilegal pada September 2024.
Pencarian itu didasari keberadaannya yang tak diketahui, di mana sebelumnya dia mengirim pesan terakhir ke temannya lewat WhatsApp dengan mengatakan, ‘I climbed a volcano‘ pada akhir Agustus 2024.
Mengutip dari detikBali, tim SAR gabungan melakukan pencarian baik lewat jalur darat maupun udara dengan menggunakan drone. Lewat darat area pencariannya antara lain di Pelawangan Senaru, Batu Ceper Jalur Senaru, Gunung Samgkareang, hingga ke jalur Santong.
Petugas pun menemukan motor sewaan Alexandra di salah satu penginapan di Senaru, Lombok Utara di dekat jalur pendakian Rinjani.
Berdasarkan data base pendaki pada sistem online di laman e-Rinjani, nama Alexandra tidak pernah tercatat sebagai pendaki dalam rentang waktu 30 Agustus hingga 12 September 2024. Atas dasar itu, Alexandra diduga mendaki secara ilegal.
Selama 10 hari, tidak ada tanda-tanda ditemukannya Alexandra. Operasi pencarian pun ditutup pada 22 September 2024.
4. WN Portugal Tewas Jatuh dari Puncak (2022)
Mengutup laman resmi Direktorat Jenderal Imigrasi Kemenkum HAM, BBA, WN Portugal, tewas setelah terjatuh dari ketinggian 180 meter di puncak Rinjani pada 19 Agustus 2022.
Proses evakuasi dilakukan Senin (22/8) pukul 16.09 WITA oleh Basarnas NTB dan para relawan.
Setelah proses evakuasi berhasil, jenazah korban kemudian dibawa dan disemayamkan ke RS Bhayangkara Mataram melalui pintu Sembalun.
5. WN Israel Jatuh saat Selfie (2022)
Boaz Tan Anam (37), seorang WN Israel, tewas setelah terjatuh dari ketinggian 150 meter saat berswafoto di puncak Gunung Rinjani pada 19 Agustus 2022 sekitar pukul 05.30 WITA.
“Posisi korban jatuh di lereng bagian barat laut atau arah Danau Segara Anak. Dia jatuh dari ketinggian sekitar 150 meter. Sementara dua rekannya telah dibawa turun oleh guide melalui jalur Bawak Nao Sajang, Sembalun,” kata Kepala Kantor SAR Mataram Nanang Sigit melalui pernyataan yang diterima .com, 22 Agustus 2022.
Boaz dan dua rekannya diketahui memulai pendakian melalui pintu masuk Sembalun pada Kamis (18/8). Sebelum terjatuh, kata Nanang, Anam tengah melakukan swafoto atau selfie dari tepi jurang puncak Gunung Rinjani.
Nanang menyebut korban kurang waspada terhadap keselamatan. Proses evakuasi dilakukan oleh tim gabungan melalui jalur Sembalun.
“Total ada 17 personel yang kami kerahkan, dikoordinir langsung oleh Kasi Operasi dan Siaga,” ucapnya.
Tim SAR gabungan dari unsur Kantor SAR Mataram, TNI, Polri, TNGR, Pemadam Kebakaran, BPBD, Unit SAR Lombok Timur, EMHC, KUN, warga setempat, dan lainnya melakukan pendakian melalui jalur Sembalun menuju lokasi Anam terjatuh.
6. WN Brasil jatuh di area Cemara Tunggal (2025)
Juliana (27), pendaki asal Brasil jatuh saat menuju Puncak Rinjani pada Sabtu (21/6) sekitar pukul 06.30 WITA. Ia mendaki bersama lima wisatawan lainnya melalui jalur Sembalun, didampingi seorang pemandu.
“Ketika menuju puncak Rinjani, dalam perjalanannya di area Cemara Tunggal korban mengalami kelelahan dan guide saat itu menyarankan korban untuk beristirahat. Kemudian lima tamu tersebut dibawa oleh guide meneruskan perjalanan ke puncak,” ujar Kasi Humas Polres Lombok Timur AKP Nikolas Osman.
Namun, korban tak kunjung menyusul. Pemandu kemudian kembali ke titik istirahat, namun korban sudah tidak ditemukan. Ia melihat cahaya senter di dasar tebing ke arah danau yang diduga milik korban.
Tim SAR gabungan mulai melakukan pencarian sejak pukul 09.50 WITA, namun medan berat dan cuaca kabut menghambat proses evakuasi. Korban akhirnya ditemukan pada Senin (23/6) pukul 07.05 WITA.
Evakuasi pun dilakukan secara bertahap karena medan ekstrem dan cuaca buruk. Korban dipastikan meninggal dunia setelah ditemukan pada kedalaman 600 meter.
Evakuasi jenazah dilakukan pada Rabu (25/6) pagi melalui metode lifting. Setelah itu, jenazah ditandu menuju Posko Sembalun dan dibawa ke RS Bhayangkara Polda NTB menggunakan helikopter.
Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) juga menutup sementara jalur pendakian dari Pelawangan 4 ke puncak mulai Selasa (24/6) hingga proses evakuasi selesai.
(kid/kay/kid)
