Penulis : Redaksi

Secara umum, Kang DS menilai situasi pelajar di Kabupaten Bandung saat ini relatif kondusif dan tidak ditemukan kasus tawuran seperti di sejumlah wilayah lain. Pemkab Bandung juga telah melakukan berbagai langkah pembinaan karakter sejak tiga tahun terakhir melalui program muatan lokal di jenjang TK, SD, dan SMP.

“Dengan adanya pendidikan muatan lokal ini, guru ngaji datang ke sekolah dalam rangka membentuk karakter anak bangsa kita di masa yang akan datang yang berkarakter dan berakhlakul karimah,” imbuhnya.

Tiga muatan lokal tersebut meliputi, Pendidikan Pancasila dan UUD 1945 untuk membentuk wawasan kebangsaan, Pendidikan Bahasa dan Budaya Sunda untuk memperkuat identitas lokal, serta Pendidikan Mengaji dan Hafalan Al-Qur’an untuk menanamkan nilai moral dan keagamaan.

Sebagai bentuk dukungan terhadap pendidikan keagamaan, Pemkab Bandung juga memberikan insentif kepada sekitar 17.000 guru ngaji dengan anggaran sebesar Rp109 miliar per tahun. Program ini telah berjalan sejak awal masa jabatan Kang DS dan disebut sebagai salah satu yang terbesar di Indonesia dalam hal dukungan kepada guru ngaji.

Menutup pernyataannya, ia pun mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang tidak lengkap. Dirinya berharap semua pihak tetap menjaga kondusivitas dan fokus pada tujuan bersama dalam membentuk generasi muda yang berakhlak baik.