“Kemudian, dukungan dari sisi demand, tapi untuk usaha-usaha produktif. Misalkan, pengembangan rumah yang digunakan untuk usaha para debitur KUR, atau penerima fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) yang sudah lunas, dan sebagainya. Itu berbagai upaya dan skema yang diusulkan,” imbuhnya.
Sekretaris Jenderal Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Didyk Choiroel menegaskan sokongan Danantara menjadi bagian dari penguatan pendanaan. Ia menekankan PKP masih memetakan kira-kira berapa banyak masyarakat yang akan menerima manfaat KUR Perumahan ini.
“Targetnya kita akan mendukung untuk capaian 3 juta rumah, baik itu melalui pembangunan maupun renovasi,” tegasnya.
Pemerintah berencana mengalihkan sebagian kredit usaha rakyat (KUR) untuk mendukung program 3 juta rumah Presiden Prabowo Subianto.
Rencana itu lahir setelah Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danatara) menggelontorkan Rp130 triliun untuk perumahan. Dana itu akan disalurkan melalui KUR untuk pengembang perumahan.
CEO BPI Danantara Roslan Perkasa Roeslani mengatakan telah mendiskusikan rencana ini dengan bank-bank milik negara. Dia berkata uang ini dikucurkan untuk mendukung program perumahan pemerintah karena penting bagi perekonomian dan masyarakat.
“Buat perbankan sendiri mereka juga sangat senang karena mereka punya jaminan juga dari rumah yang akan diberikan pembiayaan. Dan pembiayaannya juga kita akan berikan dengan subsidi bunga yang baik serta prosesnya juga kita segera mulai,” ujar Rosan dalam keterangan di Jakarta, Selasa (17/6).
