Sementara itu, impor terbanyak Iran adalah peralatan penyiaran (US$3,24 miliar), kendaraan bermotor beserta suku cadang (US$1,27 miliar), jagung (US$1,27 miliar), kacang kedelai (US$1,24 miliar), dan badan kendaraan (US$1 miliar).
5. Raja minyak
Iran adalah salah satu produsen minyak dan gas terbesar di dunia. Lembaga Informasi Energi Amerika Serikat (US EIA) menyebut Iran produsen minyak mentah terbesar ke-4 di OPEC. Iran juga menyandang status produsen gas alam ketiga di dunia pada 2022.
Mereka juga punya cadangan minyak terbanyak ketiga di dunia dan cadangan gas alam terbanyak kedua di dunia. Cadangan minyak Iran setara 12 persen cadangan minyak dunia.
Produksi minyak dan gas Iran pada 2023 mencapai 4 juta barel per hari. Sekitar 2,9 juta barel di antaranya adalah minyak mentah.
Meski dianugerahi minyak berlimpah, Iran tertimpa sanksi dari Amerika Serikat. Mereka mengakali sanksi itu dengan menjual minyak ke China
“Meskipun sanksi-sanksi itu, Iran menambah pengiriman minyak mentah, terutama ke China, pada 2022 dan 2023. Iran menambah produksi minyak mentah sekitar 1 juta barel per hari pada 2022-2023 seiring ekspor ke China meningkat hampir 870 juta barel per hari.
US EIA memperkirakan perusahaan-perusahaan minyak Iran merengkuh US$53 miliar dari ekspor minyak pada 2023.
7. Produsen senjata
Meski bukan pendapatan utama, industri pertahanan dan persenjataan jadi salah satu andalan Iran. International Centre for Defence and Security menyebut Iran mengekspor US$435 juta dari penjualan senjata.
Kemajuan industri pertahanan Iran dipicu perang dengan Irak. Perang itu mendorong Iran mengalokasikan 6,6 persen dari PDB untuk belanja persenjataan.
Pada 1990-an, AS melarang sejumlah negara Eropa memasok senjata nuklir ke Iran. Larangan itu membuka hubungan Iran dengan Uni Soviet.
Soviet memasok persenjataan ke Iran, termasuk tank. Utang budi itu dibayar Iran saat Rusia menginvasi Ukraina. Mereka memasok persenjataan ke tentara Rusia sejak 2022.
(dhf/agt)
