Penulis : Redaksi

Itu dua tahun lalu, bayangkan hari ini sudah seperti apa!

Sudah puluhan kali konflik yang terjadi ditengah masyarakat, seperti pembakaran alat berat, perang saudara yang sempat terjadi di kabupaten Sarolangun yang menimbulkan korban jiwa, jelas ini akibat pembiaran yang berlangsung cukup lama, dan selama ini tidak adanya penindakan hukum yang tegas, Jiak dilihat beberapa tahun ke belakang, penindakan yang dilakukan hanya seremonial yang tak memiliki kekuatan hukum tetap, seperti pengungkapan kasus hingga ke akarnya, hingga kini kami tidak pernah mendengar adanya penangkapan terhadap pemodal dan seluruh pihak terkait.

Dalam kasus Pertambangan Emas Tanpa Izin di provinsi jambi, adanya keterkaitan dan keterlibatan antara pemilik modal, aparatur desa,  pejabat daerah dan oknum penegak hukum, seperti pihak-pihak yang meloloskan alat berat ke loaksi tambang, jelas mereka menerima uang pelicin untuk melancarkan kegiatan itu, yang kedua pihak yang memasok minyak ke lokasi pertambangan tersebut, yang kami temukan di lapangan yaitu kabupaten sarolangun dan kabupaten muara bungo, mereka dibackingi oleh oknum aparat setempat, baik oknum polisi dan oknum TNI.

Kami menduga bahwa minyak yang diselundupkan ke lokasi Pertambang Emas Tanpa Izin tersebut merupakan minyak hasil dari pertambangan Minyak Ilegal juga di provinsi jambi, tentu aktivitas ilegal ini merupakan salah satu penghancur utama lahan-lahan pertanian masyarakat, dan hutan di provinsi Jambi.

Begitupun saat penjualan Emas, bagaimana mungkin para penambang ini bisa lolos keluar dari loaksi tambang, bahkan keluar provinsi, jelas ada aliran dana yang diterima oleh oknum yang seharusnya menjaga kestabilan keamanan di wilayah nya.

Yang menjadi fokus saya hari ini adalah mengenai daerah huluan, dan dengan tulisan ini saya himbau kepada Kapolda Jambi untuk melakukan penindakan di kabupaten sarolangun, khususnya desa sekaladi, disana telah beroperasi kegiatan Pertambangan Emas Tanpa Izin, padahal daerah itu merupakan daerah huluan Sungai batang asai, kalau daerah huluan sudah rusak, kemana lagi kita akan mencari sumber air bersih.!